Di Thailand
bambu menjadi bahan utama untuk membuat sebuah kamp atau posko pengungsian.
Kamp berbahan dasar bambu ini dibangun oleh Agaro Architects dengn tujuan
memberikan akomodasi sementara bagi para pengungsi yang terletak di perbatasan
Myanmar yang ada di Thailand. Bangunan ini diberi nama The Mae Tao Dormitories,
lokasinya terketak di sebuah desa bernama Mae Sot.
Jan
Glasmeirer, pendiri Agora Architects mengungkapkan kurangnya lahan serta kebutuhan akan akomodasi membuat dia
membangun sebuah hunian sementara rendah biaya yang mudah dibangun dengan
menggunakan bahan material daur ulang.
Para arsitek
merancang struktur bangunan kayu yang dilapisi bahan material lokal, yaitu bambu
dan jerami. Sejauh ini Agora berhasil membangun lima kamp, yang masing-masing
kamp dapat menampung 25 orang dan memiliki luas 75 meter persegi.
Baca artikel ini juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar